Kamis, 28 Maret 2013

HARGA TAHITIAN NONI

Harga Tahitian Noni

Kami adalah distributor yang menyediakan tahitian noni jus 100% asli dari kantor dengan penawaran harga yang lebih murah, sehingga terjangkau bagi anda semuanya. Agar anda bisa segera merasakan manfaatnya.

Harga Tahitian Noni adalah Rp. 378.000,- sama seperti harga pembelian distributor langsung ke kantor. Bahkan jika distributor hanya membeli satu botol pertama ke kantor pada tiap bulannya, justru dikenakan harga Rp. 400.000,-.

Kenapa bisa dijual dengan harga modal? Ya karena ada bonus-bonus yang diberikan oleh perusahaan yang bisa dijadikan semacam subsidi silang. Andapun dapat dan bisa memeperoleh bonus-bonus jika berkenan mengembangkan bisnis ini.

Untuk mengikuti bisnis ini cukup Anda investasikan Rp. 1.762.000,- yang mencakup pendaftaran anggota  (Rp. 250.000,-) dan mendapat produk sebanyak 4 botol @ Rp. 378.000,-  = Rp. 1.512.000,-.

Untuk memesan ataupun bergabung mengembangkan bisnis ini Anda silakan menghubungi kami di handphone : 085881020619,  085219021427, PIN BB 23B79DAE. Flag Counter Tukarlink Banner Gratis Otomatis Free Smart Automatic BacklinkMajlis Link OtomatisMalaysia Free Backlink ServicesFreewebsitepromotionLink Portal Teks TVAutoBacklinkGratisjapanese instant free backlinkFree Plugboard Link Banner ButtonFree Automatic Backlink Service instant backlinkid-sln

MENGKUDU

Apa itu Tahitian Noni ?

Tahitian noni adalah produk kesehatan dalam bentuk jus yang terbuat dari noni (mengkudu, pace) sebagai bahan utama sekitar 89%, dan sisanya adalah konsentrat anggur dan blue berry untuk meningkatkan cita rasa sehingga lezat dikonsumsi. Noni adalah tanaman obat yang sangat berkhasiat. Pohon noni dibawa serta saat orang-orang bermigrasi ke pulau Tahiti di lautan pasifik. Dalam tradisi masyarakat ini, hampir semua kasus-kasus penyakit diobati menggunakan Tahitian Noni. Bahkan penduduk di masyarakat Tahitu juga sangat sehat, karena mengkonsumsi buah noni.

Tahiti merupakan gugus kepulauan dengan lingkungan yang bersih tanpa polusi, sehingga buah noni yang tumbuh di sana sangat subur dan baik, karena ditunjang juga oleh habitat tumbuh yang merupakan tanah yang sangat subur.

Dari Tahiti buah noni dipetik lalu dijadikan bubur dan dikirim ke empat pabrikannya di berbagai belahan dunia. Adapun yang masuk ke Indonesia adalah hasil dari pabrik di Amerika.

Tahitian Noni yang lezat mampu meregenerasi sel-sel yang rusak akibat paparan aneka penyakit. Hampir semua penyakit bisa diusahakan kesembuhannya dengan mengkonsumsi Tahitian Noni. Dengan izin Allah SWT tentu saja ihtiar tersebut dapat diraih.

Tahitian Noni setidaknya memiliki 15 uji klinik :
  1. Uji Klinik tentang Keamanan => Hasil: Tahitian Noni dinyatakan aman secara absolut (nihil reaksi toksik), dan mampu mereduksi beragam keluhan yang dialami subyek.
  2. Uji  Klinik tentang Efek Antioksidan Terhadap Perokok Berat => Hasil: Tahitian Noni mereduksi radikal bebas SAR (27%) & IPO (23%).
  3. Uji Klinik tentang Efek Proteksi Terhadap DNA => Hasil: Tahitian Noni menurunkan (44,9%) level DNA type aromatik yang merusak setelah minum  1-4 oz/hari selama sebulan pada semua participant.
  4.  Uji Klinik tentang Kesehatan Jantung (Kolesterol) => Hasil: Tahitian Noni menurunkan total kolesterol sebesar 22% dan trigliserida sebesar 54%, serta meningkatkan HDL sebesar 16%.
  5. Uji Klinik tentang Kesehatan Sendi pada Leher => Hasil:  Tahitian Noni menunjang kesehatan sendi pada leher (range of movement membaik, derajat nyeri menurun).
  6. Uji Klinik tentang Kesehatan Sendi pada Pinggang dan Lutut => Hasil: Tahitian Noni signifikan meningkatkan kesehatan sendi pada pinggang dan lutut mencakup derajat nyeri, mobilitas, dan peningkatan faktor-faktor kualitas hidup.
  7. Uji Klinik tentang Peningkatan Energi/ Stamina => Hasil: Tahitian Noni meningkatkan stamina sebesar 21% dan aktivitas antioksidan sebesar 25%.
  8. Uji Klinik tentang Penguatan Imunitas => Hasil: Tahitian Noni meningkatkan aktivitas imunitas adaptif sebesar 32% meningkatkan aktivitas imunitas bawaan sebesar 30%, dan menurunkan stres oksidatif di dalam tubuh sebesar 19%.
  9. Uji Klinik tentang Screen Test Obat => Hasil: Tahitian Noni tidak mengandung unsur obat yang ilegal.
  10. Uji Klinik tentang Proteksi DNA dari Efek MDA => Hasil: Tahitian Noni mampu memproteksi DNA dari kerusakan yang diakibatkan MDA sebesar 53,36%.
  11. Uji Klinik tentang Menopause => Hasil: Tahitian Noni meningkatkan mood, energi, mengatasi kehilangan pendengaran, dan memiliki potensi efek antiosteoporosis.
  12. Uji Klinik tentang Kesehatan Jantung Non-Perokok => Hasil: Tahitian Noni mempertahankan kadar kolesterol darah non perokok pada kisaran normal (sedikit menurunkan kolesterol, berpotensi menaikkan HDL).
  13. Uji Klinik tentang Kesehatan Jantung (Hipertensi) => Hasil: Tahitian Noni signifikan menurunkan rata-rata tekanan darah dari 144/83 menjadi 132/76.
  14. Uji Klinik tentang Antioksidan bagi Non-Perokok => Hasil: Tahitian Noni meningkatkan aktivitas antioksidan sebesar 2 kali lipat pada plasma darah, dan 4,6 kali lipat pada massa sel darah.
  15. Uji Klinik tentang Serum Daun Noni => Hasil: Tahitian noni mencegah kemerahan kulit dan eritema akibat sinar ultraviolet sekitar 350%.


Free Automatic Backlink Service Malaysia Free Backlink ServicesFree Promotion LinkFree Smart Automatic BacklinkMAJLIS LINK: Do Follow BacklinkLink Portal Teks TVAutoBacklinkGratisjapanese instant free backlink Free Plugboard Link Banner Button

KHASIAT TAHITIAN NONI

Khasiat Tahitian Noni

Alhamdulillah dan terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/ Ibu/ Saudara (i) yang telah berkenan mengunjungi blog Tahitian Noni ini. Degan senang hati kami ingin mengabarkan bahwa kami telah merasakan manfaat Tahitian Noni pada keluarga kami.

Pertama adalah ketika istri saya mengalami sakit myelodysplastic syndrome (mds), satu penyakit yang muncul setelah istri mengkonsumsi obat hypertiroid. Istri saya telah mengalami penyakit hypertiroid sejak awal tahun 2000-an dan waktu itu oleh dokter diharuskan mengkonsumsi obat ptu dan propanolol dalam waktu 2 tahun. Setelah pembesaran di sekitar leher sempat diangkat, tidak ada keluhan yang berarti lagi. Baru sekitar awal Oktober 2009 kondisinya tiba-tiba lemas, nafu makan berkurang, dan gemetaran. Saat pemeriksaan ke dokter di rumah sakit, dokter mendiagnosa hypertiroidnya kembali kambuh, dan diresepkan kembali ptu dan propanolol. Beberapa hari setelah mengkonsumsi obat tersebut, kondisi badan istri malah panas dan lebih menurun. Sempat kembali ke dokter internis yang menangani, dan disarankan untuk meneruskan obat tersbut yang memang pernah dikonsumsi awal tahun 2000-an. Mengikuti saran tersebut kondisi semakin menurun, dan setelah 10 hari berobat jalan, mulai 24 Oktober 2009 terpaksa harus di rawat inap.

Menjalani rawat inap tidak membuat kondisi istri menjadi lebih baik, justri semakin menurun. Perut mengeras seperti papan, tubuh semakin kurus, warna kulit dan mata semakin menguning seperti kunyit. Panas tinggi nafsu makan hilang. Buang air besar yang terus menerus sehingga tubuh melemah. Jika saat masuk rumah sakit masih bisa berjalan dan mampu turun dari tempat tidur untuk ke toilet, maka pada hari selanjutnya malah harus memakai pispot, dan kurang lebih pada hari ke enam sudah harus menggunakan diapers untuk menampung bak & bab. Seolah ada perbedaan pendapat dari beberapa dokter yang menangani di rumah sakit tersebut, istri saya tidak jelas dinyatakan harus dirujuk ke mana, walaupun dari saran bagian laboratorium harus dilakukan test bmp. Hal yang di rumah sakit tersebut tidak  ada fasilitas untuk melakukan bmp.

Akhirnya atas saran famili dan salah satu dokter yang menangani, kami mencari rumah sakit yang sekiranya mampu menangani kondisi penyakit istri. Setelah file-file dikonsultasikan ke ahli darah di rumah sakit tujuan, istri berhasil masuk rumah sakit kedua tersebut yang menurut kabar pasiennya harus antri untuk mendapat kamar. Di rumah sakit ini saat hari sabtu dan minggu rupanya hanya dokter piket yang ada. Sedangkan para dokter spesialis libur. Saat hari pertama masuk sudah disiapkan 4 kantong darah untuk transfusi, namun karena panas yang tinggi transfusi tersebut ditunda, esok haripun ditunda karena suhu badan belum turun. Entah mengapa malam harinya transfusi dilaksanakan, padahal jika merujuk suhu badannya masihlah tetap sama tingginya dengan saat pertama masuk rumah sakit. Saya tanya ke suster, dia jawab tidak apa-apa dilakukan transfusi. Dalam hati saya : "lho, kalo tidak apa-apa kenapa tidak dari kemaren ditransfusi?". Setelah saya amati, ternyata pada kantong darah tertera tanggal kadaluarsa yang sama dengan tanggal saat darah tersebut ditransfusikan. MasyaAllah ... Saya hanya pasrah dan hanya bisa berdoa kepadaNya.

Saat itu adalah hari-hari yang sangat menguras tenaga, pikiran, dan waktu karena setiap hari saya harus pulang-pergi antara rumah dan rumah sakit. Di saat pulang ke rumah saya sempatkan browsing tentang khasiat dan manfaat Tahitian Noni yang sempat diperkenalkan oleh rekan saya di tahun 2007. Setelah berkonsultasi dengan rekan saya tersebut, dan diyakinkan oleh seorang dokter yang pernah menjadi anggota tim dokter mantan wakil presiden, barulah saya berani memberikan Tahitian Noni. Hal ini karena sepengetahuan saya, noni yang merupakan nama lain dari buah mengkudu adalah berkhasiat dan difungsikan untuk menurunkan tekanan darah. Sedangkan kondisi istri saat itu tensi darahnya sangatlah rendah. Saat itu adalah dilema, dan semacam perpaduan antara ihtiar dan tindakan gambling yang tetap harus terukur yang harus saya lakukan. Dari dosis 60ml/ 2jam yang disarankan oleh mantan dokter kewakil-presidenan tersebut saya memberikan 15ml/ 2jam pada hari pertama (senin), lalu setelah ada tanda-tanda perbaikan, pada hari kedua (selasa) saya berikan 30ml/ 2jam, kemudian rabu dan hari-hari selanjutnya 60ml/ 2jam saat terjaga.

Puji syukur kepada Allah SWT setelah mengkonsusmsi Tahitian Noni terjadi perbaikan kondisi istri. (Hanya) jus dan sirop, hidangan saat di kamar rumah sakit yang tadinya utuh tidak bisa di minum, setelah minum Tahitian Noni justru istri mulai timbul keinginan dan selera untuk makan. Begitulah seterunya hal-hal yang tampak dari luar dan indikator-indikator medis baik melalui tes darah, rontgen, dan lainnya menunjukkan perbaikan dan peningkatan kesehatan. Hal yang paling dirasa 'merepotkan' sang penjaga adalah pemakain pampers sebanyak dua bal (20 pieses) pada hari keempat (kamis) sejak minum Tahitian Noni sudah berkurang menjadi 4. Tensi, bilirubin, kimia darah, indikator2 fungsi hati dan lain-lain pun membaik. Akhirnya pada 13 November  istri diperbolehkan pulang, dan 22 Desember 2009 sudah bisa mulai bekerja meski berat badan masih di bawah normal, 36 kg.

Begitulah pengalaman pertama memakai Tahitian Noni, suatu khasanah lagi merasakan keajaiban buah mengkudu. Dengan terus mengkonsumsi pasca pulang dari rumah sakit, pada bulan Mei 2010 berat badan sudah seperti sedia kala, 52 kg.

Sedangkan pengalaman kedua dan seterusnya terjadi pada ponakan, anak kedua saya, rekan, tetangga, orang-orang yang mencari tahu kepada kami tentang apa yang dikonsumsi saat di rumah sakit, dan seterusnya.




Link Popularity Check
How popular is your website?

example: http://www.host.com or http://host.com
URL


Please enter the access code as displayed above.
Access code
* The second and third URL is optional.

Online Link Popularity Check provide by SEOCentro.